Selasa, 08 Maret 2011

Terserah kamu.

Terserah itulah kata pertama yang keluar dari mulut adik ipar waktu ia memandu untuk belajar memanfaatkan
peluang ini.Kata-kata itu malahan membuat saya menjadi bingung.Karena kata terserah itu menjadi perintah
atau petunjuk yang tidak ada batasannya.Sehingga saya merasa kesulitan untuk menentukan kata pilihan saya.
Dan kata-kata pilihan saya kebetulan tidak ada yang berkenan.
Saya jadi teringat almarhum ibuku.Waktu aku masih kecil kalau ingin sesuatu diajarkan untuk selalu minta
ijin.Setiap akan melakukan sesuatu yang kami anggap perlu harus minta ijin dulu.Tapi jawaban ibu kadang agak aneh.Terutama bila kami minta ijin untuk bermain."Mbok,aku arep ndelok tivi!."Luweh".Ya kurang lebih arti kata luweh adalah terserah.Saya jadi berpikir ibu itu sebenarnya mengijinkan saya pergi atau tidak ya.Kalau saya maknai dari konteknya sebenarnya ibu keberatan,tentu ibu lebih suka saya tetap di rumah dan membantu pekerjaan rumah yang tak pernah ada habisnya.Tapi saya sangat ingin menonton tivi karena jarang sekali tontonan pada masa itu.Maka saya segera berlari untuk melihat tivi.Pada waktu itu satu kampung baru ada satu orang yang punya tivi.Tivinya dinyalakan pakai aki.Itu yang membekas di hati saya.Kata terserah.
Kalau sekarang ya terserah saya mau apa.Mau menangis,mau tertawa mau melamun terserah.Yang pasti saya memilih untuk selalu melakukan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang yang saya cintai dalam hidup saya.
n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar